Sabtu, 26 Maret 2016

Tugas ke - 1: ilmu

03.32 Posted by adytia maulana No comments
Definisi Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima yang artinya mengetahui. Secara harfiah definisi ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu (KBBI,1999).
Sejarah Ilmu
Kebudayaan manusia ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara cepat yang merupakan akibat peran serta pengaruh dari pemikiran filsafat Barat. Pada awal perkembangannya, yakni zaman Yunani Kuno, filsafat diidentikkan dengan ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah antara pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan tidak dipisah, sehingga semua pemikiran manusia yang muncul pada zaman itu disebut filsafat. Pada abad Pertengahan, filsafat menjadi identik dengan agama, sehingga pemikiran filsafat pada zaman itu menjadi satu dengan dogma gereja. Pada abad ke-15 muncullah Renaissans kemudian disusul oleh Aufklaerung pada abad ke-18 yang membawa perubahan pandangan terhadap filsafat. Pada masa ini filsafat memisahkan diri dari agama, sehingga membuat orang berani mengeluarkan pendapat mereka tanpa takut akan dikenai hukuman oleh pihak gereja. Filsafat zaman modern tetap sekuler seperti zaman Renaissans, yang membedakan adalah pada zaman ini ilmu pengetahuan berpisah dari filsafat dan mulai berkembang menjadi beberapa cabang yang terjadi dengan cepat. Bahkan pada abad ke-20, ilmu pengetahuan, mulai berkembang menjadi berbagai spesialisasi dan sub-spesialisasi.
Ilmu pengetahuan pada awalnya merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengetahui keadaan lingkungan disekitanya. Selain itu, ilmu pengetahuan juga diciptakan untuk dapat membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Pada abad ke-20 dan menjelang abad ke-21, ilmu telah menjadi sesuatu yang substantif yang menguasai kehidupan manusia. Namun, tak hanya itu, ilmu pengetahuan yang sudah berkembang sedemikian pesat juga telah menimbulkan berbagai krisis kemanusiaan dalam kehidupan. Hal ini didorong oleh kecenderungan pemecahan masalah kemanusiaan yang lebih banyak bersifsat sektoral. Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan yang semakin kompleks tersebut ialah dengan mempelajari perkembangan pemikiran filsafat.
1.      Klasifikasi Ilmu
Ilmu dapat digolongkan menjadi :
1.      Natural Science (Ilmu Alam)
Ilmu alam adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam yang bersifat fisik, konstan dan bisa diamati secara kasat mata (Mudjia). Secara harfiah ilmu alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.Cabang-cabang ilmu alam :
a.       Astronomi
b.      Biologi
c.       Ekologi
d.      Fisika
e.       Geologi
f.       Geografi
g.      Ilmu bumi
h.      Kimia
2.      Social Science (Ilmu Sosial)
Sebagaimana diketahui ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu humaniora mengkaji tentang perilaku manusia. Perilakunya dengan manusia lain baik secara pribadi maupun kolektif dikaji oleh sosiologi, perilaku kejiwaannya oleh psikologi, perilaku kebahasaannya oleh ilmu bahasa atau linguistik, perilakunya di masa lampau oleh sejarah, perilakunya mendidik oleh ilmu pendidikan, perilaku yang terkait dengan budaya atau nilai dan tradisi oleh antropologi, perilaku transaksinya oleh ilmu ekonomi, perilakunya dalam mendominasi dan memengaruhi orang lain oleh ilmu politik, perilakunya dengan tata aturan hidup oleh ilmu hukum dan seterusnya (Mudjia).
Secara harfiah Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu.
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan konsekuensinya. Cabang-cabang ilmu sosial :
1.      Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat
2.      Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat
3.      Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi
4.      Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
5.      Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa
6.      Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral
7.      Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara)
8.      Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
9.      Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia
10.  Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya

3.      Humanities (Ilmu Humaniora)
Ilmu Humaniora adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari apa yang diciptakan atau diperhatikan manusia (dipertentangkan dengan ilmu pengetahuan alam) (KBBI,1999).Ilmu humaniora bertujuan memunculkan sosok yang humanis yakni orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan yang lebih baik, berdasarkan asas-asas perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Secara lebih khusus, Prof. Dr. IGAK Wardani (2007) menjelaskan bahwa tujuan ilmu humaniora adalah:
        membebaskan pikiran untuk mandiri dalam menemukan, memilih, dan memanfaatkan informasi
        membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti lebih berbudaya.
Cabang-cabang Ilmu Humaniora :
1.      Bahasa
2.      Sastra
3.      Teologi
4.      Filsafat
5.      Ilmu Sejarah
6.      Kesenian
              2.i.            Karakteristik ilmu
a.       Berdiri secara satu kesatuan
b.      Tersusun secara sistematis
c.       Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data)
d.      Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset
e.       Communicable, ilmu dapat di transfer kepada orang lain sehingga dapat di menerti dan dipahami maknannya
f.       Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku dimana saja dan kapan saja diseluruh alam semesta ini. Berkembang, ilmu sebaiknya dapat mendorong pengetahuan-pengetahuan dan penemuan-penemuan baru, sehingga manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya
            2.ii.            Contoh
Ilmu sejarah bisa dikategorikan ilmu mubah; sihir dikategorikan “ilmu” tercela. Ilmu-ilmu terpuji, yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, bisa dikategorikan wajib kifayah. Misalnya; Ilmu tentang obat, matematika, politik dan kerajinan-kerajinan yang diperlukan oleh masyarakat. Al-Ghazali mengklasifikasikan "ilmu agama" dalam dua kelompok: terpuji (mahmud) dan tercela (madzmum).

Daftar Pustaka