5 BANK TERTUA DI INDONESIA
1.
PT Bank Ocbc Nisp Tbk: Tahun 1941
Bank Ocbc Nisp Dikenal
Dengan Nama Bank Nisp Disebut Sebagai “Bank”, Merupakan Bank Tertua Keempat Di
Indonesia Yang Didirikan Pada Tanggal 4 April 1941 Di Bandung Dengan Nama Nv
Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank.Keberadaan Bank Ocbc Nisp Di Industri
Perbankan Indonesia Selama Lebih Dari 76 Tahun Tidak Lepas Dari Sosok Karmaka
Surjaudaja Dan Lelarati Lukman. Karmaka Surjaudaja Mulai Mengelola Bank Pada
Tahun 1963 Dengan Jabatan Direktur Operasional.
Di Tengah Kondisi
Indonesia Yang Sedang Bergejolak Saat Itu, Bank Tumbuh Dengan Sehat Dan
Berhasil Melalui Beberapa Krisis, Salah Satunya Sanering Pada Tahun 1965.
Keberhasilan Ini Membawa Karmaka Surjaudaja Diangkat Menjadi Presiden Direktur
Pada Tahun 1971–1997 Dan Presiden Komisaris Pada Tahun 1997– 2008. Kesuksesan
Karmaka Surjaudaja Juga Terinspirasi Oleh Lelarati Lukman, Sang Pendamping Yang
Setia Mendukungnya Dalam Mengelola Bank. Lelarati Lukman Menjabat Sebagai
Komisaris Tahun 1982 – 2011.
Atas Pengabdian Dan Pengorbanannya Yang Luar Biasa Selama
Lebih Dari 40 Tahun, Karmaka Surjaudaja Dan Lelarati Lukman Diberikan Gelar
Chairman EmeritusSerta Commissioner Emeritus, Dan Senior Advisor Di Bank Ocbc
Nisp Pada Tahun 2008. Sejak Tahun 2015 Kemudian Berubah Menjadi Founding
Chairman DanFounding Chairwoman. Walaupun Mereka Tidak Lagi Menjabat Secara
Struktural, Tapi Landasan, Nilai, Dan Budaya Yang Diterapkan Keduanya Terus
Melekat Dalam Hati Seluruh Keluarga Besar Bank. Sejak Awal Pendirian, Bank
Dijalankan Dengan Mengedepankan Prinsip Kehati-Hatian Dan Fokus Untuk Melayani
Segmen Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm).
Pada Tahun 1967, Bank
Menaikkan Status Operasionalnya Dari Bank Tabungan Menjadi Bank Komersial.
Peningkatan Status Tersebut Didukung Atas Keberhasilan Perusahaan Yang Terus
Bertumbuh Di Tengah Kondisi Kekacauan Ekonomi Dan Politik Yang Kurang Kondusif
Pada Tahun Itu. Sejalan Dengan Perkembangan Yang Dicapai, Bank Kemudian
Dinaikkan Statusnya Menjadi Bank Devisa Pada Tahun 1990. Dalam Rangka
Mengantisipasi Pasar Yang Makin Terbuka Dan Persaingan Serta Memperkuat
Struktur Permodalan, Bank Mencatatkan Sahamnya Di Bursa Efek Indonesia (Dahulu
Bursa Efek Jakarta) Pada Tahun 1994.
Pencatatan Saham Ini Menjadikan Bank Sebagai
Perusahaan Terbuka. Anggaran Dasar Bank Juga Sudah Mengalami Beberapa Kali
Perubahan, Terakhir Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 Tanggal 9
April 2015 Yang Dibuat Di Hadapan Notaris Fathiah Helmi, Sh, Di Jakarta. Akta
Tersebut Telah Dicatat Oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum –
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
Ahuah.01.03-0929451 Tanggal 5 Mei 2015 Dan Telah Didaftarkan Dalam Daftar
Perusahaan No. Ahu-3500716.Ah.01.11. Tahun 2015 Tanggal 5 Mei 2015.
2.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk : Tahun 1895
Bank Bri Merupakan Salah
Satu Bank Tertua Yang Ada Di Indonesia. Tapi Tahukah Kamu Purwokerto Merupakan
Cikal Bakal Berdirinya Bank Pertama Dan Terbesar Di Indonesia Ini. Siapa Yang
Tidak Kenal Dengan Bank Bri Yang Diberikan Kepanjangan Dari Bank Rakyat
Indonesia Yang Mana Bank Ini Memiliki Plat Merah Dan Terbesar Di Indonesia Yang
Memiliki Aset Triliunan Rupiah Dan Terus Berkembang Hingga Saat Ini.
Di Purwokerto Terdapat Museum Bank Bri Dan Destinasi
Wajib Yang Harus Kamu Kunjungi Ketika Berada Di Purwokerto Yang Mana Bangunan
Museum Bank Bri Ini Yang Menjadi Cikal Bakal
Berdirinya Kantor Bank Bri Pertama Di Indonesia Pada Tahun 1895.
Menurut Sejarahnya, Bank
Bri Didirikan Oleh Seorang Patih Banyumas Yang Bernama Raden Bei Aria
Wirjaatmadja Pada Tanggal 16 Desember 1985 Dengan Nama Dalam Bahasa Belanda De Poerwokerosche Hulp En
Spaarbank Der Inlandsche Hooffden Yang Artinya Bank Bantuan Dan Simpanan Milik
Kaum Pribumi Purwokerto. Hal Ini Dilakukan Raden Aria Sebagai Salah Satu Solusi
Untuk Membantu Memberikan Pinjaman Dengan Bunga Rendah Sebagai Pelunasan Hutang
Para Guru Dan Pribumi Kepada Rentinir Dengan Bunga Yang Sangat Tinggi.
Dan Di Dalam Musem Bri,
Kita Bisa Menjumpai Koleksi-Koleksi Mata
Uang Yang Dulunya Berlaku Di Indonesia. Ada Yang Bentuknya Lucu-Lucu Baik Itu
Uang Kertas Maupun Uang Logam. Selain Bisa Melihat Peninggalan Alat-Alat
Keuangan Yang Pernah Dipakai Seperti Mesin Tik, Mesin Pembukuan Dari Berbagai
Merk, Pesawat Telepon, Kalkulator Zaman Dulu, Mesin Penghitung Uang, Dan Masih
Banyak Lagi Keunikan Yang Tersimpan Di Dalam Musem Bank Bri Ini. Selain Itu
Juga Terdapat Piagam Penghargaan, Akta Pendirian Bank Bri Berbahasa Belanda,
Dan Foto-Foto Jajaran Direksi Bank Bri.
Museum Bank Bri Dibuka Setiap Hari Minggu Hingga Kamis
Mulai Dari Pukul 08.00 Wib Sampai Pukul 15.00 Wib. Untuk Masuk Ke Museum Bank
Bri Juga Gratis Tidak Di Pungut Biaya Apapun.
3.
PT Bank Saudara Tbk: Tahun 1906
PT Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 Tbkn Bermula Pada Tahun 1906 Ketika Organisasi Saudagar Passer
Baroe Yang Diprakarsai Oleh H. Basoeni, H. Damiri, Dan H. Bajoen, Bersama Tujuh
Saudagar Lainnya, Mendirikan Organisasi Di Bidang Ekonomi Bernama Himpoenan
Soedara (“Hs”), Yang Bertujuan Untuk Menyalurkan Usaha Jasa Keuangan Secara
Simpan-Pinjam.
Organisasi Ini Memperoleh
Pengesahan Sebagai “Vereeniging” Atau “Perkumpulan” Berdasarkan Peraturan Pada
Zaman Kolonial Belanda Yaitu Keputusan Pemerintah Umum No. 33 Tanggal 4 Oktober
1913 Yang Telah Diubah Dan Disahkan Terakhir Berdasarkan Keputusan Umum No. 15
Tanggal 16 Oktober 1935. Perkumpulan Himpoenan Soedara Secara Resmi Mendapatkan
Izin Untuk Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Bank Tabungan Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 249.542/U.M Ii Tanggal 11
November 1955.
Pada Tahun 1974,
Dilakukan Perubahan Bentuk Hukum Perkumpulan Himpoenan Soedara Menjadi
Perseroan Terbatas Dengan Nama “Pt Bank Tabungan Hs 1906”. Perubahan Bentuk
Menjadi Badan Hukum Tersebut Dilakukan Berdasarkan Akta Pendirian No. 30
Tanggal 15 Juni 1974 Yang Dibuat Di Hadapan Noezar, S.H., Notaris Di Bandung.
Pada Tahun 1992, Terjadi Perubahan Kepemilikan Saham Bank Dengan Masuknya Ir.
Arifin Panigoro Beserta Pt Medco Intidinamika (Dahulu Bernama Pt Meta Epsi
Intidinamika Corporation) (“Medco Group”) Sebagai Pemegang Saham Mayoritas
Bank. Pada Tahun Yang Sama, Nama Pt Bank Tabungan Hs 1906 Berubah Menjadi “Pt
Bank Hs 1906” Berdasarkan Akta No. 57 Tertanggal 18 April 1992, Dibuat
Dihadapan Tien Norman Lubis, Sh, Notaris Di Bandung.
Pada Tahun 2004, Pt Bank
Hs 1906 Berubah Nama Menjadi “Pt Bank Himpunan Saudara 1906” Berdasarkan Akta
No.31 Tertanggal 17 Mei 2004, Dibuat Dihadapan Rita Novita, Sh, Sebagai
Pengganti Dari Tien Norman Lubis, Sh, Notaris Di Bandung. Akta Tersebut Telah
Mendapatkan Persetujuan Dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (Sekarang Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia)
Berdasarkan Surat Keputusan No.C-25272 Ht.01.04.Th.2004 Tertanggal 11 Oktober
2004.
Tahun 2006 Merupakan
Babak Baru Bagi Bank Dengan Menjadi Perusahaan Terbuka Melalui Penawaran Umum
Saham Perdana Kepada Masyarakat (Initial Public Offering) Atas 500.000.000
Saham Dengan Nilai Nominal Rp100 Per Saham, Harga Penawaran Rp115 Per Saham Dan
Melakukan Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia (Dahulu Bursa Efek Jakarta)
Dengan Kode “Sdra” Pada Tanggal 15 Desember 2006. Pada Tahun Tersebut, Bank
Memperkenalkan Nama Panggilan Komersialnya Yaitu “Bank Saudara” Disertai Dengan
Perubahan Logo Perusahaan.
4.
PT Bank Tabungan Negara Tbk: Tahun 1897
Pemerintah Hindia Belanda
Melalui Koninklikij Besluit No.27 Tanggal 16 Oktober 1987 Mendirikan
Postspaarbank, Kemudian Hidup Dan Berkembang Serta Tercatat Hingga Tahun 1939
Telah Memiliki 4 (Empat) Cabang Yaitu Jakarta, Medan, Surabaya Dan Makasar.
Pada Tahun 1940 Kegiatanya Terganggu, Sebagai Akibat
Penyeburan Jerman AtasNetherland Yang Mengakibatkan Penarikan Tabungan Besar -
Besaran Dalam Waktu Yang Relatif Singkat (Rush). Namun Demikian Keadaan
Keuangan Postspaarbank Pulih Kembali Pada Tahun 1941. Pada Tahun 1942 Hindia
Belanda Menyerah Tanpa Syarat Kepada Pemerintah Jepang.
Jepang Membekukan Kegiatan Postspaarbank Dan
Mendirikan Tyokin KyokuSebuah Bank Yang Bertujuan Untuk Menarik Dana Masyarakat
Melalui Tabungan. Usaha Pemerintah Jepang Ini Tidak Sukses Karena Dilakukan
Dengan Paksaan. Tyokin Kyoku Hanya Mendirikan Satu Cabang Yaitu Cabang
Yogyakarta.
Proklamasi Kemerdekaan Ri
17 Agustus 1945 Telah Memberikan Inspirasi Kepada Bapak Darmosoetanto Untuk
Memprakarsai Pengambil Alihan Tyokin KyokuDari Pemerintah Jepang Ke Ri Dan
Terjadilah Penggantian Nama Menjadi Kantor Tabungan Pos. Bapak Darmosoetanto Ditetapkan
Oleh Pemerintah Ri Menjadi Direktur Yang Pertama.
Tugas Pertama Kantor Tabungan Pos Adalah Melakukan
Penukaran Uang Jepang Dengan Uang Republik Indonesia (Ori). Tetapi Kegiatan
Kantor Tabungan Pos Tidak Berumur Panjang, Karena Agresi Belanda Pada Desember
1946 Mengakibatkan Didudukinya Semua Kantor Termasuk Kantor Cabang Dari Kantor
Tabungan Pos Hingga Tahun 1949.
5. PT
Bank Qnb Kesawan Tbk Tahun: 1913
Pada tahun 1913 , Khoe
Tjin Tek Dan Owh Chooi Eng Mendirikan Nv Chunghwa Shangyeh Atau The Chinese
Trading Company Limited Di Medan Dan Menjadi Managing Director Dan Chairman .
Chunghwa Shangyeh Nv Bergerak Dalam Bidang Simpan Pinjam Sektor , Serta
Perdagangan Umum.
Pada Tahun 1958 ,
Chunghwa Shangyeh Nv Telah Resmi Berubah Menjadi Bank Komersial , Dan Pada
Tahun 1962 Baru Nama Menjadi Pt . Bank Chunghwa Shangyeh . Pada Tahun 1965 Pt .
Bank Chunghwa Shangyeh Berubah Nama Menjadi Pt . Bank Kesawan , Untuk
Memperkuat Posisi Perbankan Dan Ekspansi Bisnis . Bank KesawanMabes Kemudian
Pindah Ke Jakarta Pada Tahun 1990.
Pada Tahun 1995 Bank
Kesawan Memperoleh Lisensi Pedagang Valuta Asing Dan Pada Tahun 1996
Ditingkatkan Menjadi Bank Devisa Dan Bank Pembayaran Pajak . Meskipun Krisis
Ekonomi Pada Tahun 1998 , Bank Kesawan Dinilai Sebagai Salah Satu Dari " A
" Bank Oleh Bank Indonesia . Setelah Pencapaian Tersebut, Bank Kesawan
Dianugerahi Sebagai Salah Satu Dari " The Best Performance "
Bank-Bank Di Beberapa Kategori Oleh Majalah Infobank Pada Tahun 2000.
Pada Tahun 2002 Sistem
Operasi Beralih Dari Manual Ke Sistem Online Di Seluruh Cabang Bank Kesawan .
Bank Kesawan Go Public Pada Tahun 2002 Melalui Penawaran Umum Perdana
78.800.000 Saham Di Bursa Efek Jakarta . Sebuah Acara Yang Sama , Waran Seri I
Dikeluarkan Untuk Jangka Waktu 2003 Sampai 2005 .
Sebagai Hasil Dari Penawaran Umum Terbatas Ini , Qatar
National Bank Saq Telah Menjadi Pemegang Saham Utama Bank Yang Memiliki 69,59 %
Dari Total Saham Bank . Pada Tanggal 27 Januari Tahun Ini, Nama Pt Bank Kesawan
Tbk Resmi Berubah Menjadi Pt Bank Qnb Kesawan Tbk Seiring Masuknya Qatar
National Bank (Qnb) Menjadi Pemilik Saham Mayoritas. Qnb Memiliki Sekitar
69,59% Saham Qnb Kesawan. Dalam Bisnisnya, Qnb Berambisi Menjadi 50 Bank Besar
Di Dunia. Untuk Itu, Mereka Perlu Mengembangkan Bisnis Secara Ekspansif, Sampai
Ke Indonesia.
Daftar
Pustaka