1.
Pengertian Intelegensi Buatan
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)
istilah yang mungkin akan mengingatkan kita akan kehebatan optimus prime dalam
film The Transformers. Kecerdasan buatan memang kerap diidentikkan dengan
kemampuan robot yang dapat berperilaku seperti manusia. Definisi Kecerdasan
Buatan, Berbagai definisi diungkapkan oleh para ahli untuk dapat memberi
gambaran mengenai kecerdasan buatan beberapa diantaranya :
-
Kecerdasan Buatan
(Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi
yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam
pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon [1987]).
-
Kecerdasan Buatan
(AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan
hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and
Knight [1991]).
-
Kecerdasan Buatan
(AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan
lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses
informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan
(Encyclopedia Britannica).
2.
Intelegensi Buatan dan Intelegensi Alami
Kecerdasan Alami adalah sifat pikiran yang mencakup
sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar
yang terbentuk secara alami atau biasa disebut bakat. Kecerdasan alami
memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara langsung.
Kecerdasan Alami :
-
Kreatif : manusia
memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan, sedangkan pada kecerdasan buatan
untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.
-
Memungkinkan orang
untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan
harus bekerja dengan input-input simbolik.
-
Pemikiran manusia
dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.
3.
Komputasi
Intelegensi Buatan dan Komputasi Konvensional
Komputasi
Kecerdasan Buatan adalah komputasi simbolik, dimana dia sangat berbeda dari
komputasi konvensional (numerik). Perbedaan komputasi – seperti juga yang telah
dikemukakan pada “Proses Komputasi Kecerdasan Buatan”
Karena perbedaan
komputasi tersebut, maka sistem pengembangan perangkat lunak Kecerdasan Buatan
dan lingkungannya berbeda dengan sistem komputer konvensional.
Perangkat
lunak Kecerdasan Buatan didasarkan kepada representasi dan manipulasi simbol
(symbol). Sebuah simbol bisa merupakan huruf, kata atau bilangan yang digunakan
untuk menggambarkan obyek, proses dan saling hubungannya. Ia bisa merupakan
cetakan atau elektronik. Obyek bisa berupa orang, benda, ide, pikiran,
peristiwa atau pernyataan suatu fakta. Dengan menggunakan simbol memungkinkan
komputer bisa menciptakan suatu basis data yang menyatakan fakta, pikiran dan
hubungannya satu sama lain. Berbagai proses digunakan untuk memanipulasi simbol
agar mampu memecahkan masalah. Pengolahannya bersifat kuantitatif, dan bukan
kualitatif seperti halnya komputasi yang didasarkan kepada algoritma.
Apabila
basis pengetahuan, fakta dan hubungannya sudah dibuat, maka penggunaannya untuk
memecahkan masalah harus sudah dimulai. Teknik dasar untuk melakukan penalaran
dan menarik kesimpulan dari pengalaman melalui basis pengetahuan adalah
pelacakan (searching) dan pencocokan pola (pattern matching). Secara harfiah
komputer terus memburu dan dan mencari pengetahuan yang ada sampai ia menemukan
jawaban yang terbaik atau jawaban yang paling cocok.
Walaupun
secara langsung pemecahan Kecerdasan Buatan tidak didasarkan kepada algoritma,
tetapi sebenarnya dalam implementasi proses pelacakan, algoritma tetap
digunakan. Program yang didasarkan kepada algoritma melaksanakan manipulasi
simbolik yang menyebabkan suatu masalah dapat terpecahkan dengan cara yang
sangat mendekati dengan cara kerja berfikir manusia.
4.
Sejarah
Intelegensi Buatan
Berbagai litelatur
mengenai kecerdasan buatan menyebutkan bahwa ide mengenai kecerdasan buatan
diawali pada awal abad 17 ketika Rene Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan
bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Kemudian Blaise Pascal
yang menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642.
Selanjutnya pada abad 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin
penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Perkembangan terus berlanjut, Bertrand
Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang
merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus
Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas” pada 1943 yang meletakkan pondasi
awal untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah
periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951
untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK):
sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan
program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat
istilah “Kecerdasan Buatan” pada konferensi pertama pada tahun 1956, selain itu
dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing
test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph
Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi
Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan
1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk
mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan
yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour
Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf
sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted
Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi
pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang diyakini sebagai
sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer
pertama untuk mengatasi jalan yang mempunyai rintangan secara mandiri.
5.
Lingkup
Intelegensi Buatan
Sejalan
dengan berkembangnya permasalahan manusia, maka manusia harus menggunakan
sumber daya secara eficien. Untuk melakukan hal tersebut, maka kita membutuhkan
bantuan dengan kualitas yang tinggi dari komputer. Dalam kehidupan manusia,
komputer dapat membantu dalam bidang:
-
Bidang
Komunikasi
Sebagai contoh nya SIMAK , yang terdapat informasi
mengenai Nilai, jadwal, Tagihan dll. Ketika kita membutuhkan informasi maka
akan muncul apa yang diinginkan, seakan-akan seperti berkomunikasi.
-
Bidang Kesehatan
Komputer dapat membantu untuk mendiagnosis penyakit,
melakukan monitoring kondisi pasien, memberikan treatment yang cocok.
-
Bidang lalu
lintas udara
Lalu lintas udara sistem berguna dapat dilihat
sebagai system tertanam, meskipun melibatkan komputer mainframe dan
berdedikasi dengan nasional jaringan regional antara bandara dan situs
radar masing-masing mungkin mencakup satu atau lebih sistem tertanam
sendiri.
-
Bidang Pertanian
Komputer dapat mengkontrol robot yang melakukan
kontrol terhadap hama, pemangkasan pohon, pemilihan hasil panen.
-
Bidang Pabrik
Komputer dapat mengkontrol robot yang harus
mengerjakan pekerjaan berbahaya dan membosankan, inspeksi dan melakukan
maintenance pekerjaan.
6.
Soft
Computing
Soft Computing adalah
kumpulan teknik – teknik perhitungan dalam ilmu komputer, inteligensia semu,
machine learning dan beberapa disiplin ilmu teknik lainnya, yang berusaha untuk
mempelajari, memodelkan, dan menganalisa fenomena yang sangat rumit : untuk
metoda yang lebih konvensional yang tidak memberikan biaya rendah, analitis dan
solusi lengkap. Soft computing berusaha untuk mengintegrasikan beberapa
paradigma model perhitungan meliputi artificial neural network, fuzzy logic dan
genetic algorithms. Soft Computing adalah segolongan metoda yang mampu mengolah
data dengan baik walaupun didalamnya terdapat ketidakpastian, ketidakakuratan
maupun kebenaran parsial (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992).
Soft Computing dicetus
pertama kali pada tahun 1990 sehubungan dengan ide untuk mendirikan BISC
(Berkeley Initiative in Soft Computer) oleh Prof. L.A.Zadeh dari
BerkeleyUniversity. Soft computing, berbeda dengan conventional (hard)
computing, memungkinkan toleransi terhadap input, proses dan output yang
bersifat tidak akurat(imprecision), tidak pasti (uncertainty) dan setengah
benar (partial truth).
Bagian-bagian
dari Soft Computing sendiri adalah :
-
Fuzzy Logic
-
Neural Networks
-
Probabilistic Reasoning
7.
Definisi
Masalah dan Ruang Masalah
·
Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan
kecerdasan Alamiah.
·
Perbedaan Komputasi AI dengan Proses
Konvensional.
Kecerdasan buatan merupakan upa-bidang ilmu
komputer (computer science) yang khusus ditujukan untuk membuat
perangkat lunak dan perangkat keras yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa
fungsi otak manusia. Atau cabang ilmu komputer yang mempelajari otomatisasi
tingkah laku cerdas (intelligent).
Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang obyek, kegiatan (events), proses dan dapat memproses sejumlah
besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat dikerjakan manusia. Namun
di sisi lain, menusia dengan menggukan insting dapat melakukan hal yang sulit
diprogram pada komputer, yaitu kemampuan mengenali (recognize) hubungan
antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan menemukan palo yang menjelaskan
hubungan tersebut.
Persamaan dan Perbedaan
Konsep Komputasi Antara Kecerdasan Buatan dengan Komputasi Konvensional. Sama-sama mengolah simbol-simbol
yang dapat berupa huruf, kata, atau bilangan yang digunakan untuk menggambarkan obyek, proses,
dan saling hubungannya. Obyek dapat berupa orang, benda, ide,
pikiran, peristiwa atau pernyataan suatu fakta. Menggunakan komputer digital
untuk melaksanakan operasi.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar